Nama Galuh Digunakan Saat Adipati Arya Kusuma Subrata, Jadi Ciamis oleh Sastrawinata Orang Sumedang

- Sabtu, 18 Maret 2023 | 16:51 WIB
Raden Ayu Tati Nirwana bin Igo Gotawa Kusuma Subrata yang merupakan cicit dari Raden Adipati Arya Kusuma Diningrat, tunjukan foto-foto ayah dan kakenya dan bukti bekas Kabupaten Galuh. (istimewa)
Raden Ayu Tati Nirwana bin Igo Gotawa Kusuma Subrata yang merupakan cicit dari Raden Adipati Arya Kusuma Diningrat, tunjukan foto-foto ayah dan kakenya dan bukti bekas Kabupaten Galuh. (istimewa)

INSIDEN24.COM - Penamaan Galuh terakhir digunakan saat bupatinya Raden Adipati Arya Kusuma Subrata. 

Kemudian berubah menjadi Ciamis oleh Sastrawinata yang merupakan orang Sumedang.

Sehingga, Raden Adipati Arya Kusuma Subrata merupakan Bupati Galuh terakhir. 

"Jadi tidak ada lagi keturunan dari Raden Adipati Arya Kusuma Subrata yang meneruskan jadi Bupati Galuh," ungkap Raden Ayu Tati Nirwana bin Igo Gotawa Kusuma Subrata yang merupakan cicit dari Raden Adipati Arya Kusuma Diningrat.

Saat itu, menurut Tati, anak-anaknya tidak mau meneruskan karena tidak mau dijajah dan diperintah oleh Belanda. 

Setelah lengsernya Raden Adipati Arya Kusuma Subrata dari Bupati Galuh, lanjut Tati, saat itu diambil alih oleh pemerintahan.

"Saat itu bupatinya jadi Sastrawinata, jadi dia bukan lagi keturunan Galuh. Sebetulnya Sastrawinata itu dari Sumedang," jelasnya.

Baca Juga: Soal Perubahan Ciamis Jadi Galuh, FPI Khawatir Akan Timbul Kemusyrikan Atas Nama Budaya

Tati mengaku bahwa saat kepemimpinan Raden Adipati Arya Kusuma Subrata, penamaan kabupaten masih Galuh .

"Namun diubah dari Galuh jadi Ciamis oleh Sastrawinata yang bukan keturunan Galuh melainkan dari Sumedang," tuturnya.

Tati mengungkap fakta ini sesuai cerita ayahnya bahwa Galuh itu sebetulnya dipertahankan oleh eyangnya.

"Karena stempel dan sabagainya masih Galuh, nama-nama daerah juga ada yang pakai Galuh," jelasnya.

Tati juga menegaskan terkait kekhawatiran banyaknya kemusyrikan jika Ciamis menjadi Galuh, itu bukan masalah nama.

"Itu kekhwatiran saja, kenapa mesti nama Galuh dipermasalahkan. Orang-orangnya yang harus disadarkan oleh mereka, bukan Galuhnya karena tidak ada masalah," jelasnya.

Halaman:

Editor: Iman M

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X