INSIDEN24.COM-Dunia maya sempat dihebohkan dengan adanya kasus seorang balita di Nusa Tenggara Timur (NTT) yang meninggal dunia akibat digigit anjing rabies pada Senin (8/5/2023).
Atas hal tersebut, Dinas Perikanan dan Peternakan (Diskanak) Kabupaten Garut mengimbau masyarakat yang memiliki hewan peliharaan seperti anjing, kucing, hingga monyet untuk senantiasa melakukan vaksinasi rabies setiap satu tahun sekali.
Masyarakat, terutama pemilik HPR (Hewan Penular Rabies), diharapkan me-manage hewan peliharaannya dengan baik, seperti memberi makan, mengkandangkan, tidak membiarkan hewan peliharaannya mencari makan sendiri, sehingga akan menganggu orang lain.
"Terus melakukan vaksinasi rabies rutin setiap tahun ke Puskeswan terdekat," ujar Kepala Bidang (Kabid) Kesehatan Hewan (Keswan), drh. Agustina, di kantor Diskanak Garut, Jalan Patriot, Kecamatan Tarogong Kidul, Kabupaten Garut, Selasa (06/06/2023).
Agustina menjelaskan, jika kondisi rabies di Kabupaten Garut masih terkendali, karena adanya alokasi kegiatan pengendalian rabies melalui vaksinasi rabies yang rutin hingga sosialisasi terkait bahaya rabies, dilakukan oleh pihaknya bersama stakeholder lainnya.
Pihaknya bersama Unit Pelaksana Teknis (UPT) wilayah maupun petugas medik veteriner maupun paramedik veteriner akan langsung terjung ke lapangan untuk melakukan observasi terhadap HPR yang mengggit warga tadi.
Baca Juga: Waspada Rabies, Diskanak Garut Lakukan Vaksinasi Hewan Gratis
Meski begitu, ia menegaskan hingga saat ini tidak ada hewan yang positif terkena penyakit rabies.
"Kalau untuk kasus gigitan HPR ada, tapi sebagian besar itu karena HPR terprovokasi, seperti mungkin kalau anak kecil kan suka dimainin, atau pas waktu dia si HPR tersebut lagi menyusui kan kondisinya lagi sensi, itu merasa terganggu, lalu si HPR tersebut itu menggigit, atau terinjak," imbuhnya.
Ia menerangkan penyakit rabies adalah penyakit anjing menular yang menyerang susunan saraf pusat pada manusia maupun hewan berdarah panas yang disebabkan oleh virus rabies, ditularkan melalui saliva atau air liur dengan mengigit atau mengenai luka terbuka.
Baca Juga: Jelang Idul Adha Pemkab Garut Akan Menyiapkan Vaksin untuk Hewan Kurban Agar Tidak Terpapar LSD
Adapun untuk rabies ini, lanjut drh. Agustina, terbagi ke dalam dua jenis yakni rabies ganas dan tenang.
"Untuk rabies ganas, hewan menjadi galak, menggigit apa saja dan tidak menurut perintah pemilik, kemudian muncul air liur berlebihan dan menunjukkan gejala klinis kejang, lumpuh dan berakibat kematian," lanjutnya.
Artikel Terkait
Mencari Laptop Murah Berkualitas, Coba Lirik Lenovo Ideapad Slim 1 yang Layak Diperhitungkan
Merilekskan Tubuh dengan Berendam di Obyek Wisata Pemandian Air Panas Ciawi Tasikmalaya
Bersantai di Pantai Kejawanan Jangan Lupa Bawalah Tikar dan Payung, Hembus Anginnya Bawa Aroma Gunung Ciremai
Sinopsis Ikatan Cinta 7 Juni, Marsha Memutuskan untuk Menyelamatkan Keluarga Aldebaran dari Kejahatan Sekar
D Leuwi Garut, Sebuah Tempat Makan Pinggir Sungai di Area Wisata D Leuwi, Aneka Rekreasi dan Spot Kamping
Gelombang Pertama Jemaah Haji Indonesia Segera Berakhir, Sebanyak 89.358 Jemaah Mendarat di Bandara Madinah