INSIDEN24.COM - Salah satu peristiwa jatuhnya bom atom uranium jenis bedil di dua wilayah Jepang menjadi saksi bisu ribuan nyawa terengut pada kala itu.
Dampak dari bom arom uranium jenis bedil yang dijatuhkan di Hiroshima dan Nagasaki menjadi puncak kekelahan Jepang kepada Amerika Serikat.
Di balik kesuksesan Amerika Serikat dalam menjalankan misi militernya untuk meruntuhkan Jepang tidak lain dengan bantuan dua pilot tempur yang telah menjalani pelatihan khusus.
Baca Juga: Masih Ingat Joni Si Pemanjat Tiang Bendera 17 Agustus? Begini Keadaanya Sekarang
Kedua pilot tersebut Paul Tibbets dan Charless Sweeney adalah dua eksekutor pembawa bom atom Hiroshima dan Nagasaki yang menjadi kesuksesan taktik Amerika Serikat.
Paul Tibbets awalnya sempat tidak mendapat restu dari sang ayah untuk mengikuti pelatihan di Randolph Field, pada saat itu Paul Tibbets menjabat sebagai Komandan Skuadron Bombardemen ke-340 mendapat kepercayaan untuk memgemban tugas dalam misi pengeboman Hiroshima.
Sebelum misi itu dilaksanakan Paul Tibbets lebih dulu melakukan latihan menjatuhkanbom atom bersama 509 Composite Group di Pangkalan Angkatan Udara Wendover, Utah selama sembilan bulan.
Pada bulan Mei 1945 Tibbets dipindahkan ke pulau Tinian untuk menunggu instruksi misi Hiroshima dan Nagasaki.
Paul Tibbets membawa atom Little Boy denganmenggunakan pesawat Enola Gay. Paul Tibbets dikenal dengan julukan Pahlawan Nasional di negaranya.
Artikel Terkait
Tasyi Athasyia dan Syech Zaki Berikan Penjelasan Terkait Permasalahan Yang Sempat Dirudung Netizen
Pria Ini Diduga Sakit Kondisinya Cukup Memprihatinkan, Di Kolong Jembatan Flyover
Kevin Sanjaya Sukamuljo Akhirnya Melamar Valencia Tanoesoedibjo Di Hari Ulang Tahunnya Ke-27
Ceuk Ridwan Kamil: Tenang Jalan Masih Panjang SIB!
Jusuf Ronodipuro Tokoh Tersebarnya Berita Proklamasi Kemerdekaan ke Seluruh Pelosok Indonesia
Naskah Teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia Ternyata Ada Dua Versi