INSIDEN24.COM – Kasus yang menjerat Ferdy Sambo atas penembakan Brigadir J membuat tanggapan masyarakat berpikir seolah kasus ini tidak masuk akal dan terlalu drama.
Hingga membuat Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo mesti turut menindak kasus tersebut. Kasus demi kasus mulai dari kasus tembak menembak hingga kasus pelecehan terhadap istri Ferdy Sambo, Putri Chendrawati.
Menanggapi hal itu, Menkopolhukam Mahfud MD meyakini bahwa sistem hukum yang selanjutnya tidak akan begitu rumit. Pasalnya, saat ini tersangka dalam tewasnya Brigadir J sudah terungkap.
Baca Juga: Sopir Truk Dipukuli Paspampres, Sikap Gibran Curi Perhatian
Mahfud MD mengaku sudah mengetahui namun mengatakan semua keanehan dan juga pertanyaan publik terhadap kejanggalan pembunuhan ini akan diungkap di pengadilan nanti.
Dikutip Insiden24.com dari unggahan kanal YouTube podcast Deddy Corbuzier, Jumat 12 Agustus 2022, Hadir sebagai bintang tamu Koordinasi Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam), Mahfud MD. Dalam pembahasan kali ini Mahfud MD mengungkap adanya dugaan jebakan psikologis di balik penembakan Brigadir J.
"Skenario tentang tembak-menembak ya. Bukan main itu, prakondisi sebelum ada skenario itu dimunculkan tidak banyak yang tau kalo ada jebakan psikologis untuk orang-orang tertentu untuk mendukung bahwa itu tembak menembak," ujar Mahfud MD.
Mahfud MD pun bongkar dibalik kasus Ferdy Sambo berpura-pura menangis didepan Kompolnas. Mahfud MD menyebutkan, bahwa Ferdy Sambo pernah mendatangi Kompolnas mengadu dan menangis terhadap kasus yang dialaminya.
Mantan Propam Irjen Ferdy Sambo ini mengaku kepada Kompolnas merasa terhina dan dizalimi. Namun Mahfud MD menyebut bahwa kejadian nangis ini ada sindikasi pengkondisian psikologis.
“Berarti ini ada upaya pengkondisian psikologis, agar ada orang yang nantinya membela menyatakan bahwa itu terdzolimi. Dan itu betul, Kompolnas dan Komnas HAM langsung bilang seperti itu awalnya,” ungkap Mahfud MD.
Mahfud MD juga menyebut beberapa nama ketika bercerita kepada Deddy Corbuzier tentang kasus Ferdy Sambo namun sayangnya penyebutan nama tersebut telah disensor oleh pihak podcast Deddy Corbuzier.
“Artinya apa, memang ada suatu pengkondisian psikologis untuk mengatakan itu seolah dizalimi dan istrinya dilecehkan itu kondisinya,” lanjut Mahfud MD
Sampai saat ini Mahfud MD bertanya kepada Komnas HAM dan menyebutkan, masih belum ada yang mengetahui apa sebenarnya yang terjadi pada hari Jumat sore dan sampai Senin sore di TKP saat Brigadir J meregang nyawa.
Mahfud MD mengatakan bahwa untuk memeriksa Ferdy Sambo dan juga sang Istri sangat sulit dan tidak dapat disentuh.
Artikel Terkait
Sederet Tokoh Tasikmalaya Apresiasi Pencapaian Polri dalam Mengungkap Kasus Kematian Brigadir J
Kasus Pembunuhan Brigadir J Belum Usai, Tersangka Bharada E Ganti Pengacara
Ratu Kalinyamat Diusulkan Jadi Pahlawan Nasional, Wakil Ketua MPR: Butuh Komitmen yang Kuat
Sopir Truk Dipukuli Paspampres, Sikap Gibran Curi Perhatian
Polres Tasikmalaya Bagikan Ratusan Bendera Merah Putih