Profil Pahlawan Revolusi Mayjen S Parman, Pernah Gagalkan Pemberontakan APRA Westerling

INSIDEN24.COM - Gerakan G30S PKI yang telah menjadi sejarah paling kelam bagi indonesia masih menyisakan duka bagi kita semua.

adapun salah Pahlawan Revolusi yang menjadi korban adalah Mayjen S Parman. Ia adalah salah satu Pahlawan Revolusi dan tokoh militer Indonesia.

Ia gugur dibunuh pada persitiwa Gerakan 30 September atau G30S PKI dan mendapatkan gelar Letnan Jenderal Anumerta.

S Parman memiliki nama lengkap Siswondo Parman lahir di Wonosobo, 4 Agustus 1918. Setelah menamatkan berbagai pendidikan dasar, menengah, dia kemuadian melanjutkan studi di sekolah tinggi di Yogyakarta yang bernama AMS-B.

Baca Juga: Objek-Objek Wisata di Lembang Bandung yang Populer dan Hits, Bikin Betah Liburan Lama-lama

Mayjen S Parman sempat sekolah kedokteran namun tidak berlanjut karena adanya pendudukan Jepang di indonesia.

Mayjen S Parman juga sempat bekerja untuk polisi militer Kempeitai Jepang, namun sempat ditahan karena keraguan Jepang atas dirinya.

Ia kemudian dibebaskan dan dikirim ke Jepang untuk mengikuti pelatihan intelijen. Setelah itu, S Parman kembali ke indonesia sebagai penerjemah di Yogyakarta.

Kemudian dia bergabung dengan Tentara Keamanan Rakyat (TKR) cikal bakal Tentara Nasional Indonesia.

Pada desember 1945, dia diangkat menjadi kepala staf dari Polisi Militer di Yogyakarta.

Kemudian dia dipromosikan menjadi kepala staf untuk gubernur militer Jabodetabek dan dipromosikan menjadi mayor pada waktu itu.

Mayjen S Parman berhasil menggagalkan upaya pemberontakan yang bernama Angkatan Perang Ratu Adil (APRA) yang dipimpin oleh Raymond westerling.

Setelah itu dia sempat dikirim ke beberapa negara, termasuk Amerika Serikat untuk mengikuti pelatihan.

Setelah itu dia diangkat menjadi komandan Polisi Militer Jakarta. Kemudian dia menduduki beberapa posisi jabatan di militer seperti Polisi Militer Nasional HQ, dan Departemen Pertahanan Indonesia.