INSIDEN24.COM - Peristiwa kekejaman G30S PKI terus membekas sampai saat ini, setiap tahun di bulan September masyarakat Indonesia selalu mengingat akan peristiwa kelam yang terjadi di Indonesia, salah satu korbannya adalah Brigjen Katamso Darmokusumo atau lebih di kenal dengan Brigjen Katamso.
Brigjen Katamso lahir di Sragen Jawa Tengah pada tanggal 05 Februari 1923, dia menghabiskan sekolahnya di daerah Sragen dari sekolah dasar sampai sekolah menengah.
Katamso muda mengawali karir di militer dengan pendidikan tentara PETA di Bogor jabar, kemudian setelah masa kemerdekaan Indonesia tahun 1945, Beliau bergabung dengan TKR (Tentara Keamanan Rakyat) yang kemudian berubah menjadi TNI.
Baca Juga: Mobil Pick Up Pembawa Ikan Terguling di Jalan Panawangan Ciamis
Katamso sering ditunjuk sebagai komandan perang seperti ketika terjadi Agresi Militer Belanda, beliau memimpin pasukan untuk berkali-kali melakukan pertempuran mengusir Belanda dari Indonesia serta menjadi komandan keamanan negara, karena pada waktu itu banyak sekali masalah baik dari dalam mapun luar negeri yang mengancam kedaulatan Indonesia.
Pada tahun 1958 dibawah pimpinan Kolonel Ahmad yani berhasil menumpas gerakan pengacau NKRI dan bertugas menumpas pemberontakan yang dilakukan oleh PRRI/Permesta.
Pada tahun 1963 Katamso diberi amanah jabatan sebagai Komandan Korem 072 Kodam VII/Diponegoro yang berkedudukan di Yogyakarta, selain itu Katamso sudah mencurigai akan adanya pemberontakan dari PKI karena paham ini sudah meluas sampai ke daerah daerah di Jawa Tengah.
PKI melancarkan penculikan terhadap Komandan Korem 072/Pamungkas dan Kepala Staf Korem Letnan Kolonel Sugiono pada tanggal 1 Oktober 1965 sore hari.
Baca Juga: Opening Konser Westlife di Sentul, Kemeriahan Diawali Lagu Terbarunya Starlight
Katamso dan Sugiono dibawa ke daerah Kentungan dan sesampainya ditempat mereka dipukul pakai kunci mortir hingga tewas.
PKI telah mempersiapkan segala sesuatunya di daerah tersebut. Lubang telah disiapkan khusus untuk menyembunyikan jasad kedua perwira tersebut yang memang sudah menjadi target pembunuhan.
Jenazahnya baru ditemukan pada 21 Oktober 1965 dan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Semaki Yogyakarta, atas jasanya tersebut pemerintah Indonesia menganugerahi Kolonel Katamso sebagai Pahlawan Revolusi. Hal ini didasarkan oleh SK Presiden RI No.118/Koti/Tahun 1965 tanggal 19 Oktober 1965.***
Artikel Terkait
10 Link Twibbon Keren Peringatan G30S/PKI September 2022
Profil Pahlawan Revolusi Mayjen DI Panjaitan, Dieksekusi PKI di Depan Rumahnya
Profil Hasnaeni Lengkap dengan Asal Usul Julukan Wanita Emas yang Kini Tersandung Kasus Korupsi
Profil Peserta Piala Dunia 2022 : Senegal
Sekilas Profil Yosep Parera Tersangka KPK, Pengacara Buka Apa Adanya
Profil Artis Boy Wiliam Yang Mirip Siwon “Super Junior” Korea
Profil Singkat Hakim Agung Sudrajad Dimyati Yang Terkena OTT
Sempat Kritis, Bayi Kembar Siam di Sumatera Barat Meninggal Usai Menjalani Perawatan
Profil Pahlawan Revolusi Mayjen Sutoyo Siswomiharjo
Isu Kompor Gas Digantikan Kompor Induksi, Mulan Jameela: Ibu-ibu Tahu Betul Butuh Kompor Seperti Apa