10 Profil Pahlawan Revolusi Korban G30S PKI

- Rabu, 28 September 2022 | 10:42 WIB
Kekejaman yang terjadi pada peristiwa G30S PKI, menewaskan banyak korban jiwa. (Foto: sumbarprov.go.di)
Kekejaman yang terjadi pada peristiwa G30S PKI, menewaskan banyak korban jiwa. (Foto: sumbarprov.go.di)

INSIDEN24.COM - Peristiwa G30S PKI 1965 merupakan sebuah kisah kelam Indonesia di masa lalu yang menewaskan petinggi Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Darat dan beberapa korban lainnnya serta menjadikan mereka sebagai pahlawan Revolusi Indonesia.

G30S PKI dipimpin oleh ketua PKI yakni Dipa Nusantara Aidit atau lebih dikenal D. N. Aidit pada tahun 1965. G30S PKI merupakan Gerakan dengan tujuan menggulingkan pemerintahan yang sah dan menjadi negara komunis.

Baca Juga: 5 Tempat Wisata di Kabupaten Tasikmalaya Tawarkan Panorama Alam yang Begitu Indah, Bikin Betah

Berikut profil Pahlawan Revolusi korban G30S PKI yang dikutip dari kemdikbud.go.id:

1. Jenderal (Anumerta) Ahmad Yani

Ahmad Yani adalah seorang petinggi TNI AD di masa Orde Lama. Ia lahir di Jenar, Purworejo pada 19 Juni 1922. Ketika muda, Ahmad Yani mengikuti pendidikan Heiho di Magelang dan Pembela Tanah Air (PETA) di Bogor.

Setelah itu, karier Ahmad Yani berkutat di militer. Ia turut ikut dalam pemberantasan PKI Madiun 1948, Agresi Militer Belanda II, dan juga penumpasan DI/TII di Jawa Tengah.

Pada tahun 1958 ia diangkat sebagai Komandan Komando Operasi 17 Agustus di Padang Sumatera Barat untuk menumpas pemberontakan PRRI.

la diangkat sebagai Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) tahun 1962. Namun, pada tahun 1965 Ahmad Yani mendapatkan fitnah ingin menjatuhkan Presiden Soekarno. Ia harus tewas ketika pemberontakan G30S pada 1 Oktober 1965.

Baca Juga: Profil Peserta Piala Dunia 2022: Tim Tango Argentina Akan Melawan Arab Saudi, Polandia dan Meksiko

2. Letjen (Anumerta) Suprapto

Suprapto lahir di Purwokerto pada 20 Juni 1920. Ia sempat mengikuti pendidikan di Akademi Militer Kerajaan Bandung, namun harus terhenti karena pendaratan Jepang di Indonesia.

Pada awal kemerdekaan Indonesia Suprapto aktif dalam usaha merebut senjata pasukan Jepang di Cilacap.

Ia kemudian memasuki Tentara Keamanan Rakyat (TKR) di Purwokerto dan ikut dalam pertempuran di Ambarawa sebagai ajudan Panglima Besar Sudirman.

Halaman:

Editor: Purpur Purnama

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X