Sukitman Saksi Kekejaman di Lubang Buaya

- Rabu, 28 September 2022 | 19:09 WIB
Sosok Sukitman yang menjadi saksi G30S PKI dan menemukan lubang buaya (museum.polri.go.id)
Sosok Sukitman yang menjadi saksi G30S PKI dan menemukan lubang buaya (museum.polri.go.id)

INSIDEN24.COMSukitman, seorang saksi sejarah peristiwa G30S/PKI itu mempunyai peran cukup penting walaupun hampir ikut menjadi korban.

Tanpa saksi mata, kita tidak mungkin tahu dimana para Jenderal yang dibunuh itu dibuang. Peristiwa kekejaman G30S/PKI meninggalkan coretan hitam sejarah bangsa Indonesia.

Sukitman berjasa dalam penemuan jenazah tujuh orang perwira TNI AD di kelurahan Lubang Buaya, Cipayung, Jakarta Timur.

Baca Juga: Warga Perum Bumi Resik Panglayungan Tersengat Aliran Listrik Saat Meperbaiki Jaringan Kabel Atap Rumah

Kisah Sukitman

Kalender di bulan September telah berganti dengan tanggal 1 Oktober 1965. Waktu menunjukan pukul 03.00 pagi, matahari pagi pun belum terjaga dari peraduannya.

Jakarta dan penduduknya masih terhanyut dalam mimpi, Namun, Sukitman yang waktu itu berpangkat Agen Polisi Dua tidak ikut terhanyut dalam buaian mimpi.

la harus menjalankan tugasnya di Seksi Vm Kebayoran Baru (sekarang Kores 704) yang berlokasi di Wisma AURI di Jl. Iskandarsyah, Jakarta, bersama rekannya Agen Polisi Dua, Sutarso.

Pada saat itu Sukitman menaiki sepeda untuk menjalankan tugasnya, tiba-tiba ia dikejutkan oleh bunyi rentetan tembakan, yang rasanya tidak jauh dari posnya. Rasa tanggung jawab membuat Sukitman bergegas mengendarai sepedanya mencari sumber tembakan itu.

Ternyata suara itu berasal dari rumah Jenderal D.I. Panjaitan yang terletak di Jln. Sultan Hasanudin.

Baca Juga: Pilkades Sukajaya Diamankan Belasan Personel Polri-TNI

Sukitman dikejutkan oleh teriakan tentara berseragam loreng dan berbaret merah yang berusaha mencegahnya, "Turun! Lempar senjata dan angkat tangan!".

Sukitman yang belum sempat tahu apa yang terjadi merasa kaget dan lemas. la segera melakukan apa yang diperintahkan tanpa bisa menolak.

Di bawah ancaman senjata, Sukitman kemudian diseret dan dilemparkan ke dalam truk dalam keadaan tangan terikat dan mata tertutup. Dengan mengandalkan daya ingatannya, Sukitman berusaha mencari tahu kemana ia akan dibawa.

Halaman:

Editor: Purpur Purnama

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X