Angkat Cerita dari Mitos Pesugihan Masyarakat Jawa, Kajiman Justru Kurang Diminati? Ternyata ini Alasannya

INSIDEN24.COM- Sejak awal tahun layar bioskop di Indonesia dipenuhi deretan film bergenre horor yang tentu membuat bulu kuduk berdiri.

Sensasi ketegangan dan mencekam nampaknya tidak membuat masyarakat Indonesia jadi enggan menonton film horor justru genre film ini masuk ke dalam mayoritas yang paling diminati di tanah air.

Salah satunya adalah Kajiman yang sudah mulai disaksikan sejak Kamis 18 Mei 2023 di bioskop tanah air.

Film ini diproduksi oleh Relate Films dan Visionari Capital serta disutradarai Adriyanto Dewo dan diproduseri oleh Perlita Desiani.

Baca Juga: Waduh! Motor Mantan Striker PSGC Ciamis Digasak Maling di Stadion Galuh Ciamis

Cerita dari film ini berfokus pada mitos pesugihan yang sangat identik dengan hal-hal klenik atau gaib khas Indonesia, berikut sinopsis lengkap dari Film Kajiman: Iblis Terkejam Penagih Janji.

Sinopsis ini dikutipn insiden24.com dari laman resmi m.tix, Jumat (25/05/2023) yang sudah dibuat oleh pihak rumah produksi dari film Kajiman itu sendiri.

Asha seorang perawat baru saja kehilangan ibunya yang meninggal. Ditinggal ibu, satu-satunya orang yang Asha miliki menjadi kenyataan pahit yang sulit diterima olehnya.

Mencoba untuk kembali menjalani hidup, Asha mengambil tugas sebagai perawat di rumah pasien lanjut usia bernama Ismail yang menderita penyakit misterius.

Baca Juga: Unik tapi Nyata, 5.000 Asep Sedunia akan Berkumpul di Garut

Tapi semenjak itu, pekerjaan Asha perlahan terusik karena ia dihujani teror gaib dan kerap mendengar suara bisikan arwah ibunya. Demi mengungkap misteri yang dihadapi, Asha meminta bantuan temannya, Rama.

Rasa penasaran dan kepedulian Rama terhadap Asha, justru menyeretnya ke dalam kisah yang menyeramkan.

Tanpa disadari, nasib Asha dan Rama berada di ujung tanduk karena terjebak dalam ritual sesat pengikut Kajiman, sosok iblis terkejam yang disembah dengan mantra Jawa melalui pesugihan.

Konon menurut kepercayaan Jawa, hanya pewaris weton Selasa Kliwon yang dipercaya dapat menaklukan Kajiman, namun di sisi lain keberadaannya juga diburu oleh pengikut Kajiman untuk dijadikan tumbal pesugihan.