INSIDEN24.COM - Kajian Prof. Dr. KH. Buya Syakur Yasin MA, Pimpinan di Pondok Pesantren Cadangpinggan Indramayu, Jawa Barat, mengungkapkan pandangannya mengenai teori teologi pembebasan yang dapat membantu kita membebaskan diri dari belenggu dunia.
Menurutnya, manusia terdiri dari dua elemen, yaitu rohani dan jasmani. Dari elemen rohani itulah muncul hal-hal yang kita sebut sebagai piranti lunak, seperti perasaan, pikiran, dan imajinasi.
Namun, kita juga memiliki elemen jasmani yang termasuk dalam keinginan-keinginan hewani, seperti keinginan untuk makan, buang air, tidur, dan kesenangan.
Baca Juga: Wisata Sejarah dan Kuliner Kampung Peneleh: Mengungkap Warisan Soekarno dan Makam Belanda Surabaya
Prof. Buya Syakur menjelaskan bahwa ketika kita berhasil membebaskan diri dari belenggu ini, reaksi orang-orang terhadap kita, baik itu yang membenci, menyakiti, atau mencintai, semuanya menjadi sama.
Dia percaya bahwa saat kita mendapat cacian atau celaan dari orang lain, sesungguhnya itu adalah Allah yang sedang mencela kita karena kesalahan yang kita perbuat.
Allah kadang menggunakan mulut orang lain untuk menyampaikan kemarahannya kepada kita.
Di sisi lain, pujian dan sanjungan yang kita terima juga merupakan ujian dari Allah melalui ucapan orang-orang yang menyayangi kita.
Menurut Prof. Buya Syakur, apapun yang terjadi pada diri kita adalah cerminan dari apa yang telah kita lakukan.
Jika kita berbuat baik, itu adalah hasil dari kebaikan yang telah kita lakukan.
Namun, jika kita berbuat jahat, itu adalah konsekuensi dari perbuatan kita sendiri.
Oleh karena itu, jika ada orang yang membenci kita, mungkin itu karena kita juga pernah membenci orang lain.
Artikel Terkait
Kisah Manusia Teragung bag 79, Perjalanan Rasulullah SAW Menuju Yatsrib
Kisah Manusia Teragung bag 80, Suraqah bin Malik Mengejar Hijrahnya Rasulullah SAW
6 Mimpi yang Tidak Boleh Diabaikan dalam Islam, Salah Satunya Mimpi Dikejar Seseorang
Ritual Ibadah Haji Sebelum Islam Datang
Bahaya! Kata Ustad Danu, Indigo Merupakan Ilmu Musyrik