INSIDEN24.COM-Sekretaris Daerah (Sekda) Garut, Nurdin Yana, mengajak masyarakat untuk memelihara bahasa maupun kebudayaan Sunda dari sejak dini, mulai dari tata cara menggunakan bahasa Sunda yang benar, sesuai dengan ketentuan yang ada.
Hal itu diungkapkannya dihadapan keluarga besar Paguyuban Pasundan Kabupaten Garut bersamaan dengan acara Silaturahmi Halal Bihalal Ba'da Idulfitri 1444 Hijriah, di Gedung Pendopo, Kecamatan Garut Kota, Kabupaten Garut, Kamis (25/5/2023).
Sekda Garut, Nurdin Yana, menyampaikan, bahwa dirinya merasa kagum atas penampilan-penampilan yang ditampilkan oleh anak-anak sekolah dari Yayasan Pendidikan Dasar Pasundan.
Kegiatan seperti ini harus terus berlangsung, mengingat budaya Sunda saat ini hampir terkikis oleh budaya luar.
Baca Juga: Budayawan Sunda dan Banten Mendeklarasikan Prabowo Subianto Sebagai Capres 2024 dan Bapak Budaya
"Aya oge kalepatan urang sadaya apa kalih ibu, eta mah mangga satuju teu satuju, urang oge dirorompok di bumi urang teh sok ngadidik murangkalih urang teh sanes ku basa indung urang,"ucapnya.
Seuseueurna mah punten ku bahasa nasional (ada juga kesalahan kita semua, bapak ibu, itu boleh saja setuju atau tidak, karena ketika di rumah kebanyakan kita mendidik anak bukan menggunakan bahasa Sunda, tetapi kebanyakan menggunakan bahasa nasional)," tambah Nurdin.
Di tempat yang sama, Ketua Umum Pengurus Besar (PB) Paguyuban Pasundan Jawa Barat Banten, Didi Turmudzi, menyampaikan bahwa Paguyuban Pasundan mulai didirikan pada tahun 1913 oleh para siswa kedokteran yang kemudian diabadikan menjadi sebuah jalan di Bandung.
"Anu jenengan salah sanaos pendirina teh janten nami jalan di Bandung, Jalan Pasundan teh digentos jenenganana atos lami nyaeta Jalan dr. Junjunan. Nah eta teh salah sawios pendiri Paguyuban Pasundan, (yang salah satu pendirinya menjadi nama jalan di Bandung, yaitu Jalan dokter Junjunan. Nah itu salah satu pendiri Paguyuban Pasundan)," ucapnya.
Didi juga menceritakan tentang sejarah tatar Sunda atau biasa dikenal Bumi Pasundan, di mana nama itu bermula dari Sunda Kelapa, yang berubah menjadi Batavia, Jayakarta, dan saat ini dikenal dengan nama Jakarta.
Selain itu, daerah Sunda, kata Didi, juga memiliki subkultur, di antaranya yaitu Subkultur Sunda Kelapa, Subkultur Banten, dan Subkultur Priangan.
Ketua Paguyuban Pasundan Kabupaten Garut, Abdusy Syakur Amin, menyampaikan bahwa dalam kesempatan ini, ditampilkan beberapa penampilan dari siswa Yayasan Pendidikan Dasar Pasundan.
Artikel Terkait
Disdamkar Garut Padamkan Sebuah Gudang yang Terbakar di Wanaraja
Wisata Politik jelang Pemilu 2024 di Yogyakarta, Turunkan Tensi Dibuai Nuansa Seni dan Budaya
Ramalan Zodiak Aries dan Taurus Jumat 26 Mei 2023: Peluang Luar Biasa akan Segera Datang Kepadamu
Pelaku Penggelapan Rp400 Juta Study Tour SMAN 21 Bandung Ditangkap, Pol Budi Sartono: Alhamdulillah Tertangkap
Anugerah Paralegal Justice Award: Lurah Sindangrasa Kabupaten Ciamis Terpilih untuk Mewakili Jawa Barat
Ramalan Zodiak Gemini dan Cancer Jumat 26 Mei 2023: Karir dan Keuanganmu akan Menunjukkan Kemajuan Besar